0
Profil dan Biografi Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu
Jenderal (Purn) TNI Ryamizard Ryacudu secara resmi masuk dalam Kabinet Kerja periode 2014-2019 sebagai Menteri Pertahanan setelah diumumkan di depan Istana negara oleh Peresiden Joko Widodo. Ryamizard Ryacudu adalah mantan Kepala Staf Angkatan Darat dari tahun 2002 hingga 2005 yang mengantikan Endriartono Sutarto.
Ryamizard Ryacudu pernah dicalonkan sebagai Panglima TNI dari DPR oleh Presiden Megawati Soekarnoputri menjelang akhir jabatan, tepatnya 8 Oktober 2004. Namun kemudian Presiden SBY lebih memilih Marsekal Djoko Suyanto sebagai Panglima TNI.

Menantu dari mantan Wakil Presiden, Try Sutrisno, dikenal sebagai jenderal lurus dan tegas. Kariernya mulai cemerlang setelah dia memangku jabatan Pangdam V Brawijaya, yang kemudian diteruskan menjadi Pangdam Jaya. Saat terjadinya gesekan elit nasional pada masa presiden Gus Dur, Ryamizard yang saat itu Pangdam Jaya mengancam siapa saja yang akan mengganggu keamanan di wilayahnya akan dihadapinya.
Kehidupan Awal Ryamizard Ryacudu
Ryamizard Ryacudu lahir di Palembang, Sumatera Selatan, 21 April 1950. Ia merupakan putra Mayjen TNI (Purn) Musanif Ryacudu, mantan Pangdam XII/Tanjungpura Pontianak periode 1963-1967 dan Kepala Staf Kowanda Indonesia Timur di Makassar periode 1967–1968, hingga memasuki masa pensiun., yang dikenal sangat dekat dengan Presiden Soekarno.
Alasannya memutuskan untuk masuk dinas tentara karena ia bangga melihat ayahnya. Menurut Ryamizard, sang ayah mengabdikan seluruh hidupnya bagi bangsa dan negara. Keputusannya menjadi seorang tentara bukanlah atas keterpaksaan. Cita-citanya adalah menjadi seorang prajurit yang baik. Bukan tentara yang gemar berpolitik atau berbisnis.
Ryamizard Ryacudu dan SBY satu angkatan di Akabri ( masuk 1970). Ryamizard sebenarnya sudah diterima satu tahun sebelum SBY masuk Akabri. Tapi kecelakaan saat pelonco di Gunung Tidar, Magelang, mematahkan kaki Ryamizard. Akibatnya, setahun kemudian Ryamizard mencoba lagi dan lolos. Di situ ia bertemu SBY, menjadi kawan seangkatannya.
Namun, dalam perjalanannya, SBY duluan lulus (1973). Ryamizard baru lulus setahun kemudian, 1974. Tiga orang taruna kawan seangkatannya bernasib serupa, tertunda kelulusannya karena kena skorsing. Salah satu kawannya itu adalah Prabowo Subianto. Menurut Hermawan Sulistyo, Profesor Riset Bidang Perkembangan Politik LIPI mereka mendapat hukuman turun satu tingkat karena kabur ke Jakarta untuk menghadiri pesta ulang tahun Titiek Soeharto. Keempatnya dikatakan menggebuk SBY karena mengira SBY yang melaporkan mereka.
Hal ini yang membuat banyak orang mengira ada masalah pribadi antara SBY dengan Ryamizard, yang memengaruhi sehingga SBY tak menghendaki Ryamizard jadi Panglima TNI.

Karier Militer Ryamizard Ryacudu

Karier militer Ryamizard menanjak setelah dia memangku jabatan Pangdam V Brawijaya, yang kemudian diteruskan menjadi Pangdam Jaya. Pria kelahiran Palembang, Sumatera Selatan, 21 April 1950 itu dikenal sebagai benar-benar militer profesional dan tidak banyak melakukan tindakan politik.
Namanya mulai dikenal luas saat ia menjadi salah satu komandan Kontingen Garuda XII di Kamboja pada 1990-an. Saat itu ia masih berpangkat kolonel. Dari Kamboja, Ryamizard menjadi Komandan Brigade Infanteri 17 Kostrad, lalu Aspos Kasdam VII/Wirabuana, Kepala Staf Divif 2/Kostrad, Kasdam II/Sriwijaya, Pangdif 2/Kostrad, Kepala Staf Kostrad, Panglima Kodam V/Brawijaya (1999), Pangdam Jaya (1999-2000), Pangkostrad (Agustus 2000-2002).
Kemampuan Ryamizard Ryacudu merangkul semua unsur TNI saat apel siaga di Monas yang melibatkan unsur TNI AL dan TNI AU pada Juli 2001, menarik KSAD untuk menunjuknya sebagai Wakil KSAD. Berikutnya, Ryamizard ditunjuk mengantikan Endriartono Sutarto sebagai KSAD.
Pada pembekalan relawan Jokowi-JK di Surabaya, Jawa Timur, Juli lalu, Ryamizard Ryacudu mengatakan mendukung Jokowi sebagai presiden karena percaya pada Megawati, sosok yang menunjuk langsung Jokowi sebagai calon presiden dari PDIP. Loyalitas Ryamizard, selain pengalamannya di dunia militer, tentu menjadi alasan yang membuatnya terpilih menjadi Menteri Pertahanan kabinet Jokowi.

Biodata Lengkap Ryamizard Ryacudu

Nama Lengkap : Ryamizard Ryacudu
Tempat, Tanggal Lahir : Kota Palembang, Sumatera Selatan, 21 April 1950
Agama : Islam
Jabatan : KSAD (4 Juni 2002-18 Februari 2005)
Alamat Rumah :
1. Komp. Pati AD D-1 Jln. Jend. Gatot Subroto Jakarta Selatan Telp. (021) 520-3280 Faks. (021) 526-4642, 381-1089
2. Jln. Flamboyan F-71 Cijantung, Jakarta Timur Telp. (021) 840-0149
PENDIDIKAN:
Umum :
– Akabri ( 1974 )
Khusus :
– Kursus Dasar Kecabangan Infanteri ( 1975 )
– Susjurpa Intel Pur ( 1978 )
– Suspa Staf Yonif ( 1979 )
– Airborne ( 1984 )
– Free fall ( 1985 )
– Kursus Staf Tempur (Susstaf Pur) ( 1986 )
– Sussar Para ( 1988 )
– Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad) ( 1990 )
– Sesko ABRI ( 1996 )
PERJALANAN KARIER:
TNI/POLRI :
Kepangkatan :
– Letda ( 1974 )
– Lettu ( 1977 )
– Kapten ( 1980 )
– Mayor ( 1987 )
– Letkol ( 1991 )
– Kolonel ( 1994 )
– Brigjen ( 1996 )
– Mayjen ( 1998 )
– Letjen ( 2000 )
– Jenderal ( 2002 )
Jabatan :
– Komandan Kompi Pelajar, Komando Takalar Kalimantan Timur ( 1976 )
– Komandan Kompi Pelajar, Komando Pendidikan (Dodik), Kodam XII/Tanjungpura ( 1976 )
– Komandan Peleton Kodam XII/Tanjungpura ( 1976 )
– Komandan Kompi Secaba, Dodik, Kodam XII/Tanjungpura ( 1977 – 1977 )
– Komandan Batalyon 641 dan 642, Kodam XII/Tanjungpura ( 1980 )
– Kepala Seksi-2/Opersasi Yonif 641 ( 1982 – 1982 )
– Kepala Seksi Operasi Linud Brigif 17 Kujang ( 1987 )
– Wakil Danyon 305 Tengkorak Kujang Kostrad ( 1988 – 1988 )
– Danyon Linud 305 Tengkorak Kujang ( 1990 – 1990 )
– Kepala Staf Brigif 17 Kujang I Kostrad ( 1991 – 1991 )
– Komandan Kontingen Garuda XII-B ( 1992 – 1992 )
– Komandan Sektor 5 Barat, Kamboja ( 1992 – 1992 )
“Dipercaya oleh Pasukan PBB di Kamboja (UNTAC)”
– Komandan Brigade Infanteri 17 Ku ( 1994 – 1994 )
– Asisten Operasi Kodam VII/Wirabu ( 1995 – 1995 )
– Danrem 044 Garuda Dempo Kodam II ( 1995 – 1995 )
– Kepala Staf Divisi II Kostrad ( 1996 – 1996 )
– Kepala Staf Kodam II/Sriwijaya ( 1997 – 1997 )
“Merangkap Wakil Ketua Tim Pengamanan Hutan Terpadu”
– Panglima Divisi II Kostrad, Jawa ( 1998 – 1998 )
– Kepala Staf Kostrad ( 1998 – 1998 )
– Pangdam V/Brawijaya ( 1999 – 1999 )
– Pangdam Jaya ( 1999 – 2000 )
– Pangkostrad ( 2000 – 2002 )
– KSAD ( 2002 – 2004 )
Penugasan :
– Operasi Gabungan bersama TDM, Malaysia ( 1976 – 1982 )
– Operasi Tumpas PGRS/Paraku ( 1978 )
– Operasi Kala (PGRS) ( 1981 )
– Operasi Kemudi I Malindo ( 1982 )
– Operasi Kemudi II Malindo ( 1983 )
– Operasi Seroja Timtim ( 1983 – 1984 )
– Latihan KRI Kura ( 1984 )
– Operasi Seroja Timtim ( 1986 )
– Operasi Seroja Timtim ( 1987 – 1988 )
– Darsasa Malaysia ( 1991 )
– OJT, Australia ( 1991 )
– Kontingen Garuda XII ( 1992 – 1993 )
– Konferensi Opsus di Hawaii AS ( 1993 )
– Operasi Seroja Timtim ( 1994 – 1995 )
– KKLN Posko ABRI di Beijing, Cina ( 1996 )
PENGHARGAAN :
– Satya Lencana Garuda XII/Santi D
– Satya Lencana Seroja
– Satya Lencana Dwidyasistha
– Satya Lencana Kesetiaan VIII Tahun
– Medali PBB PBB
– Satya Lencana Kesetiaan XVI Tahun
– Kartika Eka Paksi Nararya III
– Satya Lencana Kesetiaan XXIV Tahun
– Kartika Eka Paksi Pratama
– Yudha Dharma Nararya
– Bintang Dharma
– Yudha Dharma Pratama
KELUARGA :
– Nora Tristyana (isteri)
– Anak: 3 orang (Ryano Patriot, Dwinanda Patriot , dan Tryananda Patriot)

Post a Comment

 
Top